Bandung I ptwp-pusat.org
Usai partai final terakhir dipertandingkan antara ganda putra Mahkamah Agung (MA) lawan pasangan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Banjarmasin, Ketua MA kemudian memimpin penutupan turnamen tenis perorangan. Sebelum ditutup, untuk memanjakan pengunjung yang hadir, terlebih dahulu dilakukan “pertunjukan” para atlit tenis nasional tanar air beraksi di atas lapangan.
Bertempat di lapangan tenis Kodam Siliwangi Jawa Barat, Minggu (5/12/2021) diselenggarakan seremoni penutupan turnamen tenis perorangan Piala Ketua MA. Kejuaraan nasional kali ini merupakan yang ketiga setelah sebelumnya pernah dilaksanakan di Jakarta (2014) dan Bandung (2017).
Banyak cerita-cerita baru hadir dalam turnamen yang menghadirkan para pecinta tenis lingkup MA dan empat badan peradilan di bawahnya dari seluruh Indonesia. Mulai dari pembukaan, suasana pertandingan, hingga munculnya jawara-jawara baru.
Salah satu hal penting yang terjadi dalam turnamen kali ini yakni terpilihnya Dr. H. Prim Haryadi, SH, MH, ketua panitia turnamen tenis perorangan Piala Ketua MA tahun 2021 menjadi ketua umum PTWP Pusat menggantikan Syamsul Ma’arif, SH, LLM, PhD. Gelaran Kongres PTWP XVIII tersebut telah melahirkan pemimpin baru untuk periode tiga tahun mendatang.
Sebagaimana pertandingan lainnya, di sela seremoni penutupan, para atlit peraih juara dihadirkan ditengah-tengah kegiatan untuk diberi tanda penghargaan. Hingga di sesi akhir penyerahan medali, Ketua MA Prof. Dr. H. Muhammad Syarifuddin, SH, MH menyerahkan piala juara umum kepada Ketua PTWP Daerah MA, Dr. H. Zahrul Rabain, SH, MH yang juga Ketua Kamar Pengawasan MA.
Selain, itu, hal penting untuk diketahui, biaya kegiatan turnamen tenis perorangan dan kongres PTWP XVIII kali ini sepenuhnya adalah swadaya yang berasal dari iuran anggota PTWP. Tidak ada keterlibatan sponsor. Untuk para juara, disamping mendapat medali dan piala khusus untuk juara umum, masing-masing peraih podium 1, 2 dan 3 diberi uang pembinaan oleh PTWP Pusat.
PTWP Pusat juga telah memberi dana santunan senilai Rp50.000.00,00 (lima puluh juta rupiah) kepada salah satu peserta yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit di Bandung. Beliau adalah Ketua Pengadilan Agama (PA) Gorontalo yang tiba-tiba tak sadarkan diri saat laga sedang berlangsung.
Akhirnya, usai sudah perhelatan akbar untuk kejuaraan nasional turnamen tenis perorangan tahun 2021. Sejak hari pertama hingga penutupan tentu banyak cerita-cerita menarik yang sangat berkesan dirasakan peserta dan pengunjung. Selamat untuk para juara. Sampai jumpa kembali di turnamen-turnamen berikutnya.
(ilm)